Lombok Tengah (02/10)- Duta lingkungan NTB bersama Persatuan Wartawaan Lombok Tengah (PWLT) menggelar acara festival lingkungan hidup sekaligus melakukan audisi duta lingkungan yang ke-6. Acara tersebut dilaksanakan pada hari ini Sabtu(02/10) yang berlokasi di Ballroom Kantor Bupati Lombok Tengah dengan tema “Terus Berkarya ditengah Pandemi Untuk Lingkungan dan Hutan Lestari Demi NTB Hijau dan Gemilang”. Acara ini dihadiri Gubernur NTB yang diwakili oleh Ibu Baiq Eva Nur Cahya Ningsih Selaku Asisten 1 Pemprov. NTB, Bupati Lombok Tengah yang diwakilkan oleh Sekertaris Daerah Lombok Tengah dan Ketua Dewan PWLT. Ada empat orang pemateri yang hadir untuk diskusi bersama terkait isu Lingkungan yang ada di NTB, diantaranya dari Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Dinas LHK Provinsi NTB, PDAM Lombok Tengah dan Portir Indonesia. Audisi Duta Lingkungan Hidup Provinsi NTB dilaksanakan dalam rangka mencari generasi muda yang inovatif, kreatif, dan peduli terhadap lingkungan. Baik lingkungan alam maupun lingkungan tempat tinggal. Duta Lingkungan ini sudah dimulai dari 2016 sampai dengan sekarang, tahun ini merupakan generasi ke-6 yang iikuti oleh 92 peserta yang merupakan perwakilan seluruh generasi muda di Nusa Tenggara Barat. Pada awalnya, Duta Lingkungan ini sendiri awalnya hanya ada di Lombok Tengah. Seiring berjalannya waktu, Duta Lingkungan merambah menjadi Duta Lingkungan Provinsi NTB dengan fokus pemeliharan lingkungan yang cukup luas, tidak hanya di Lombok Tengah semata melainkan di berbagai wilayah NTB yang memang membutuhkan perhatian khusus dalam hal melestarikan lingkungan.
Untuk memeriahkan acara ini juga turut mengundang Duta Damai NTB, Terune dan Dedare Lombok, Putri Mandalika, Eco School dan banyak pihak terkait lainnya. Diakui ini merupakan kegiatan pertama yang mengumpulkan masa di satu tempat sejak terjadinya Pandemi Covid-19. NTB termasuk daerah yang sudah turun level menjadi PPKM 2, sehingga dapat mengadakan kegiatan luring tentunya dengan mematuhi protokol kesehatan.
Pembukaan diisi oleh sambutan Ketua Paguyuban Duta Lingkungan NTB Samsul Hadi. Dalam sambutannya Samsul Hadi mengatakan, PWLT peduli terhadap kondisi lingkungan yang ada disekitar mereka sehingga untuk dapat menggerakkan masyarakat peduli lingkungan ini dibuatlah suatu audisi Duta Lingkungan yang harapannya dapat menjadi motor penggerak dan inovator dalam rangka menanamkan kecintaan dan kepekaan sosial terhadap lingkungan kepada masyarakat. Kegiatan yang dilakukan oleh Duta Lingkungan ini meliputi kegiatan penghijauan, bakti sosial, pembersihan pantai, dan kegiatan sosial lainnya. Duta Lingkungan akan melakukan kegiatan sosial di Tete Batu (Lombok Timur), Lantan,Batu Kliang (Lombok Tengah), Mangrove (Lembar) dengan rangkaian acara selama 1 Bulan. “Adik-Adik Duta Lingkungan terus semangat, mari kita ciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman. Kita jaga lingkungan kita, kelestarian alam kita. Jika bukan kita lalu siapa yang akan peduli dengan lingkungan kita yang semakin parah ini” ucap Samsul Hadi. “Kami berharap ada support dari daerah lain untuk kita melakukan penghijauan di daerah-daerah tersebut terutama dari provinsi Nusa tenggara Barat” Sambungnya sebagai penutup.Selanjutnya dilakukan pengukuhan Duta Lingkungan 2021-2023 oleh Baiq Eva Nur Cahya Ningsih Selaku Asisten 1 Provinsi NTB yang dilanjut dengan sambutan oleh Baiq Eva Nur Cahya Ningsih. Dalam sambutanya, asisten 1 Provinsi NTB ini mengungkapkan “Pertemuan ini sangat membanggakan karena rata-rata semua anggotanya adalah perempuan. Bapak-bapak jangan meremehkan perempuan karena pekerjaan ini cukup berat dengan menanam di pinggir jalan dan di hutan”. Lebih lanjut, ia juga menyampaikan harapannya “Harapannya tetap semangat untuk adik-adik yang ikut audisi, tidak boleh putus asa. Lingkungan harus benar-benar kita jaga karena kalau bukan kita siapa lagi yang akan merawatnya”.
Acara inti dimulai dari materi 1 yang dibawakan oleh Sekertaris Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Lalu Hasbulwadi yang membawakan materi tentang upaya pariwisata dalam menjaga kestabilan lingkungan. “Jika Destinasi kita menarik, maka wisatawan domestik maupun mancanegara akan merasa rindu untuk hadir di NTB” Ucap Lalu Hasbulwadi. Dinas Pariwisata sedang membuat proposal untuk menanam bunga bougenvile di bukit yang sudah dinobatkan oleh Jokowi. Selain itu jalan baypass akan dihiasi dengan berbagai tanaman agar terlihat bersih dan wisatawan menjadi senang dan nyaman, jalan setapak akan dibuat menjadi rapi dan memperhatikan pengelolaan sampah.
Materi selanjutnya dari Portir Indonesia yang diwakili oleh Maya. Maya mengatakan hasil riset 2019, bahwa menanam 1 Triliun pohon pun tidak akan mampu untuk mengatasi perubahan iklim yang terjadi. Lalu yang akan dilakukan adalah tetap menanam karena dengan menanam kita akan mampu menghambat lajunya iklim tersebut, melakukan penghematan energi, menghemat berbelanja terutaman bahan dari fosil/plastik daur ulang dan yang terakhir memilah sampah. “100 orang yang ada disini, maka 100 orang yang akan memilah sampahnya dari rumah” ucap maya dengan penuh semangat.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari PDAM yang diwakili oleh Bambang. Masalah kekurangan debit air untuk memenuhi kecukupan air di masyarakat ini merupakan tanggung jawab kita bersama bukan hanya PDAM melainkan pemerintah dan masyarakat. Penyebab debet air berkurang ini bukan disebabkan persoalan 1 atau 2 bulan lalu tetapi, ini disebabkan oleh kegiatan 10-15 tahun yang lalu. “Dulu di Lombok Tengah sangat masif oleh penebangan pohon ilegal ditambah dengan pola hidup masyarakat yang tadinya hutan rimbun dapat menampung banyak air, akan tetapi sekarang menjadi hutan pisang sehingga tahun ini baru kita rasakan kondisi debet air semakin menurun” ucap bambang. “Ayo bersama-sama kita sadar pentingnya menanam pohon” lanjut bambang sebagai penutup materinya pada pagi hari ini.
Yang terakhir pemateri ke-4 yaitu dari Dinas LHK yang diwakili oleh Firman. Dalam pembahasannya firman menjelaskan bahwa kawasan hutan di Provinsi NTB luasnya adalah setara dengan gelora bungkarno dikalikan satu juta, seluas itulah hutan yang ada di provinsi NTB. Pengolahan hutan di zaman dahulu kala hanya oleh pemerintah. Tetapi sekarang sudah melibatkan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan perhutanan sosial dan kemitraan. “kita ingin hutan tidak hanya menjadi penjaga fungsi konservasi tetapi juga memberikan manfaat buat masyarakat di sekitarnya” ucap bambang. Masyarakat diberi peluang agar mau terlibat dalam pengelolaan hutan.
Setelah pemaparan materi selesai, acara dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab dan diskusi terkait lingkungan dan pariwisata di Nusa Tenggara Barat. Acara ditutup dengan sesi foto bersama oleh Pemateri, Tamu Undangan dan Panitia.(CIP)
Penulis : Tiwi