HARI ANAK INTERNASIONAL : DUKUNG PENDIDIKAN ANAK DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL

Hari Anak Internasional awalnya diprakarsai oleh pendeta Dr. Charles Leonard pada tahun 1857 dengan mengadakan acara tahunan Rose Day di Gereja untuk kebangkitan khusus anak-anak. Setelahnya pada tahun 1949 Federasi Demokrasi Internasional wanita di Rusia berkumpul untuk mendirikan Hari Perlindungan Anak Internasional pertama, yang sekarang dikenal sebagai Hari Anak Internasional. Tujuannya adalah untuk melindungi dan menghargai hak-hak anak di seluruh dunia, menjamin pendidikan anak serta penghapusan pekerja anak-anak.

Nah sobat damai, sangat penting sekali untuk memberikan dukungan terhadap keberlangsungan hidup yang nyaman dan aman demi pemenuhan hak-hak anak sesuai umur mereka. Di mana masa anak-anak adalah waktu emas mereka untuk tumbuh dan bermain. Berikut beberapa rekomendasi permainan tradisional yang memiiki nilai edukatif dalam pertumbuhan dan perkembangan anak:

  1. Benteng : Dalam bermain benteng, pemain perlu membentuk dua grup terlebih dahulu, lalu memilih markas yang akan dijaga oleh setiap grup berupa tiang atau disebut “Benteng”. Masing-masing grup nantinya akan menyusun strategi untuk bisa menyentuh benteng lawan. Grup yang mampu terlebih dahulu menyentuh benteng lawan adalah pemenenangnya. Proses menyusun strategi yang dilakukan melatih kecerdasan sosial anak dalam bekerjasama, berpikir kretif dan inovatif.
  2. Layang-Layang : Permainan Layang-layang ini biasanya dimainkan oleh siapa saja tanpa memandang usia, selama ia mampu untuk memainkannya. Namun siapa sangka bermain Layang-layang tidak semudah itu terutama dalam menerbangkannya di udara, sehingga anak perlu berlatih terlebih dahulu. Diperlukan pendampingan teman atau orangtua dalam membimbing anaknya untuk menerbangkan Layang-layang. Ketika menerbangkannya, kadang kala Layang-layang yang berhasil diterbangkan tersangkut dipohon, tiang-tiang listrik atau lainnya. Di tengah permainan muncul suasana kompetisi yang dapat melatih dan meningkatkan kemampuan kecerdasaan emosional anak. Dalam situasi tersebut anak diharuskan untuk belajar sabar dan berhati-hati agar layangan miliknya tidak mudah rusak. Di sisi lain, jika orang tua bermain bersama anak, maka akan mempererat hubungan emosional antara orang tua dan anak. Sebelum itu, perlu diingat bahwa anda harus punya layang-layang terlebih dahulu, baik dengan cara membeli atau membuatnya sendiri. Kelebihan ketika membuat sendiri ialah anak bisa melakukan eksplorasi dalam merancang atau menyusun warna dan bentuk yang diinginkan. Hal tersebut dapat melatih kreativitas dan kebebasan anak untuk membuat laying-layang.
  3. Petak Umpet : Petak umpet adalah permainan yang memiliki konsep di mana satu pemain ditugaskan untuk mencari pemain lain yang sedang bersembunyi. Sebelum mencari pemain lain, penjaga menutup mata dan menghitung mundur ketika pemain lainnya berusaha untuk mencari tempat persembunyian. Saat hitung mundur telah selesai maka pemain yang jaga tersebut harus mencari pemain yang bersembunyi. Perminan ini secara tidak langsung melatih pertahanan dan kreativitas anak untuk mencari tempat yang aman agar tidak ketahuan oleh pemain penjaga. Selain itu juga dapat melatih anak untuk bersabar, sangat teliti dan waspada selama permainan petak umpet.
  4. Gobong Sodor : Permainan ini dilakukan antar dua grup yaitu grup penjaga dan grub pelawan. Grup penjaga ini bertugas untuk menjaga dan menangkap grup lawan yang berusaha melewati garis dengan aman tanpa tertangkap grub penjaga. Dalam permainan Gobang Sodor para pemain akan lebih banyak bergerak, hal ini menuntut anak menjadi lebih aktif dan tubuh menjadi sehat. Di sisi lain, permainan ini dapat mengasah kreativitas anak untuk menyusun strategi dan pentingnya kerjasama tim dari masing-masing grup.
  5. Permainan Lompat Tali Karet : Permainan ini terbuat dari tali karet yang disambungkan satu-persatu hingga menjadi panjang. Permainan ini biasa dimainkan oleh dua grup, yaitu pemegang tali dan pelompat tali. Pemegang tali bertugas untuk memegang tali yang terdiri dari dua orang. Tali tersebut nantinya akan dilompati oleh pemain lawan, tiap kali berhasil melompat tali maka akan naik level ke tali yang lebih tinggi. Permainan ini dapat melatih motorik kasar dan halus anak karena gerakan membungkuk, melompat dan berbagai gaya yang dilakukan dalam melompat melewati tali untuk naik level permainan ini.

Demikian beberapa rekomendasi permainan tradisional yang edukatif untuk sobat damai lakukan bersama anak. Dengan memberikan kesempatan dan ruang belajar sambil bermain kepada anak, sobat damai ikut berkontribusi dalam pemenuhan hak-hak anak di dunia.

Penulis : Roaini

Comments (0)
Add Comment