Beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 1 Oktober kemarin, kita sudah memperingati hari kesaktian Pancasila. menurut kamus besar bahasa Indonesia, sakti itu artinya mampu atau kuasa. Kenapa sih Pancasila itu dikatakan sakti ?. Sejatinya Pancasila itu kuasa dan mampu dalam memerangi Ideologi yang bisa mencemarkan perdamaian bangsa.
Mari kita merenungi kesaktian Pancasila yang tanpa kita sadari. Pancasila itu sakti, mampu merangkul ribuan etnis dan budaya yang berkembang di Indonesia. Pancasila itu sakti, mampu merangkum semua Agama yang diakui Negara di wilayah Nusantara ini. Pancasila itu sakti, ia tidak hanya menjaga Indonesia, namun jauh dari itu, Pancasila juga menjaga kemanusiaan di seluruh dunia yang tertuang dalam sila ke dua (kemanusiaan yang adil dan beradab). Pancasila itu sakti, tidak bisa dikalahkan oleh ideologi-ideologi yang dapat memecahkan persatuan. Pancasila itu sakti, tidak tertimbun pembaharuan lantaran Pancasila sendiri selalu dinamis dan mengikuti alur perkembangan zaman. Pada sila pertama secara Agamis, Pancasila menjadi mercusuar dalam hidup rukun berdampingan ditengah keberagaman agama yang ada di Indonesia. Ketuhanan yang maha Esa.
Lima sila yang tertuang dalam Pancasila hanya menjadi kalimat-kalimat yang biasa Saja tanpa makna bila tidak di realisasikan dengan tindakan. “ketuhanan yang maha Esa” tidak akan mampu mendamaikan antar umat beragama bila para masyarakatnya tidak merenungi dan mengambil nilai yang terkandung dalam sila pertama. Perbudakan dan penjajahan di Indonesia dan dunia secara umumnya tidak dapat dihentikan bila “kemanusiaan yang adil dan beradab” yang tertuang dalam sila ke-dua tidak di aplikasi kan dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Begitu pun dengan sila yang ke-tiga, persatuan dan kekompakan tidak akan pernah tercapai pada keragaman nusantara ini lantaran tidak mengamalkan nilai kesatuan dan persatuan yang ada di Pancasila. Sebagai Negara yang menjunjung tinggi demokrasi, sejatinya Indonesia telah menggenggam erat sila ke-empat dari Pancasila. Indonesia yang sekarang ini adalah Negara hukum selalu berusaha untuk memberikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tentu bisa terjadi karena Indonesia menjadikan nilai sila ke-lima dalam bermasyarakat dan bernegara.
Ideologi Pancasila sejatinya merupakan perisai Negeri dalam merawat dan melawan ideologi-ideologi yang dapat mengancam Negeri. Secara personal, Pancasila sebagai pegangan mulai dari hal-hal yang terkecil seperti bertetangga dengan rukun. Sampai pada tingkat bernegara, Pancasila selalu dapat menjadi fondasi dalam membangun keharmonisan antar Negara. Sudah jelas Pancasila kuasa menjaga perdamaian dan menumbuhkan rasa toleransi baik secara personal maupun bernegara. Pada tiap-tiap silanya, Pancasila mengandung nilai Filosofis tersendiri yang mampu membawa Indonesia pada keharmonisan. Bisa dibayangkan, bagaimana perdamaian dan keharmonisan tidak akan pernah tercapai bila Pancasila tidak ada atau hanya satu sila saja yang kurang. Demikianlah Pancasila mampu dan kuasa dan sakti dalam menjaga Indonesia dari ideologi-ideologi yang merusak Negeri dan merawat perdamaian diantara keberagaman Indonesia.
Penulis : Mohammad Ahlun Nazori