Soul- Jiwa yang terjebak dalam ambisinya

Kita semua mungkin sedang mencari makna dari keberadaan kita, agar ada tak sekedar ada, tapi menjadi ada dan bermakna. Sebagian orang menyebut keterpanggilan akan makna keberadaan mereka sebagai Spark, Passion, atau istilah lainnya. Di Film ini Soul ini, penonton akan suguhkan kisah tentang seseorang bernama Joe Gardner yang memiliki passion di bidang music Jazz, ia bermimpi untuk menjadi musisi Jazz. Joe jatuh cinta pada Jazz saat ayahnya membawanya ke sebuah pertunjukan musik Jazz, sejak saat itu ia percaya bahwa ia dilahirkan untuk bermain musik Jazz.Film besutan sutradara Peter Docter dan Kemp Power ini dirilis tahun 2020 lalu. Ini film kedua Peter Doctor yang membuat saya semakin jatuh hati pada film animasi setelah Inside Out. Alur cerita film ini tak begitu rumit sehingga penonton tidak dituntut untuk berfikir keras saat menonton. Pixar Animation Studio juga sukses membuat saya betah dengan animasinya yang cute. Scene awal film Soul ini menampilkan sebuah ruang kelas sederhana di mana Joe mengajar. Suara musik yang terdengar sumbang berasal dari berbagai jenis alat musik yang dimainkan oleh murid-murid Joe. Nampaknya mereka memainkan alat-alat itu dengan setengah hati. Pembelajaran berjeda ketika kepala sekolah; Arroyo meminta waktu untuk berbicara dengan Joe. Arroyo menjelaskan bahwa hari itu Joe telah resmi menjadi guru tetap di sekolah menengah itu. Saat mendengar kabar tersebut, raut wajah Joe berubah, bimbang antara harus bahagia atau bersedih.Menjadi guru di sekolah menengah bukanlah impiannya, ia merasa terjebak dalam kehidupan yang tidak sesuai dengan ekspektasinya. Impiannya adalah menjadi musisi Jazz, dan dia cukup berbakat di bidang itu. Akan tetapi ia belum jua mendapat kesempatan dan pengakuan atas talentanya. Di scene lain, Joe memberitahu ibunya bahwa dirinya diterima sebagai guru tetap. Ibunya bahagia dan meminta agar Joe menerima pekerjaan itu. Ia tak ingin Joe seperti ayahnya, mengejar karir sebagai pemusik namun kehidupan mereka tak begitu settle. Ibu Joe yang merupakan pemilik butiklah yang menghidupi keluarganya dari hasil berbisnis kecil-kecilan. Tetap saja, raut wajah Joe terlihat tak begitu puas dengan apa yang dikatakan sang Ibu.Scene selanjutnya, Joe mendapatkan pesan dari muridnya terdahulu; Curly. Curly berkata bahwa musisi bernama Dorothea William membutuhkan seseorang untuk mengisi posisi sebagai pianist di sebuah club. Joe begitu bahagia mendegar kabar ini, akhirnya hal yang ia nantikan tiba. Ia langsung bergegas ke Half Note Club untuk berlatih. Tak butuh waktu lama, ia berhasil menujukkan kemampuannya dan diberikan izin untuk tampil bersama Dorothea. Namun naas, karena terlalu bahagia saat berjalan pulang, Joe terjatuh ke dalam lubang galian. Hal itu membuat dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi koma. Saat terbangun, ia mendapati dirinya berada di suatu tempat benama Great Beyond. Great Beyond merupakan tempat di mana jiwa-jiwa yang telah menyelesaikan misinya di bumi berjalan menuju alam baka. Joe mencoba melawan arus, bagaimanapun caranya ia harus kembali ke Bumi. Satu langkah lagi ia akan menggapai mimpinya. Ketika berusaha melawan arus untuk menghindari lubang cahaya Great Beyond, Joe terjatuh ke sebuah tempat bernama Great Before. Ini merupakan tempat di mana jiwa-jiwa yang belum terlahir dilatih untuk bersiap menuju ke Bumi. Salah satu training yang didapatkan oleh jiwa-jiwa mungil itu ialah mencari passion mereka. Jika belum berhasil mendapatkan passionya, jiwa-jiwa ini tidak akan mampu melewati lubang penghubung Great Before dengan Bumi.Ada jiwa yang suka menggonggong, lalu mendapati bahwa itulah panggilan jiwanya, ia melompat melewati lubang menuju ke bumi, lalu ia akan terlahir sebagai anjing. Ada jiwa yang tanpa sadar menujukkan kemampuannya dalam berkompromi dan berbohong, dan passionya adalah berbohong. Jiwa ini kemudian diprediksi akan menjadi politisi. Siangkat cerita, Joe bertemu dengan 22. Tanpa sengaja Joe mendapati dirinya ditunjuk sebagai mentor untuk membimbing 22 menemukan passionnya. 22 merupakan satu-satunya jiwa yang sudah bertahun-tahun lamanya terjebak di Great Before. Ia tak kunjung menemukan Passionnya. Ia pernah dimentori oler ratusan jiwa seperti Mother Teresa, Copernicus, dan Muhammad Ali. Namun semuanya gagal membantu 22 untuk menemukan passionnya. 22 berkata bahwa ia sudah tau banyak hal tentang kehidupan di bumi dan itu membuatnya menjadi skeptis. Pertemuan Joe dan 22 mebawa keduanya pada petualangan singkat namun penuh makna dan perenungan. Pertualangan itulah yang membuat Joe dapat menyadari bahwa ia telah kehilangan sebagian dari dirinya karena teramat fokus mengejar mimpinya sebagai musis Jazz. Ia memimpikan hal yang dia anggap besar dan lupa menikmati hal-hal kecil dalam hidupnya. At the end, kita dibawa pada perenungan bahwa penting untuk memiliki ambisi, berusaha mengejar sesuatu yang kita anggap sebagai passion atau spark, tapi jangan lupa untuk dan mensukuri hal-hal kecil ini dalam hidup. Bisa jadi, mensyukuri hal-hal kecil itulah yang membuat hidup kita bermakna dan itulah hidup yang sesungguhnya. Seperti pesan singkat yang disampaikan Dorothea pada Joe sesaat setelah mereka tampil bersama di Club. Ini cerita singkat namun bagi saya amat sangat berkesan. I heard this story about a young fish, the young fish said “I am trying to find this thing, they call it ocean”. “The ocean ?” said the older fish, “it is where you are in right now” he added. The young fish said, “this is water, what I want is the ocean”. Mungkin ada sebagian dari kita yang terjebak dalam pencarian makna seperti 22, ia terlampau sibuk berpikir apa passionnya? Untuk apa ia hidup di Bumi? memikirkan segala kemungkinan dan ketidak pastian membuat ia takut untuk menghadapi kehidupan di Bumi. Atau mungkin ada yang seperti Joe, terlalu fokus pada hal yang ia sebut sebagai passion dan sibuk mengejar hal besar yang ia impikan, sehingga ia lupa akan hal-hal kecil yang sepatutnya ia hargai. Mungkin kita juga sering lupa untuk menikmati setiap langkah kecil yang kita kayuh, setiap hembusan nafas, angin sepoi-sepoi yang menyegarkan, setiap tatapan dan senyuman yang kita layangkan, dan detak jantung yang terus berdenyut. Small things yang sering kali terlupakan dan lupa kita sukuri. Hidup bukan sekedar hal-hal besar yang bisa kita kita raih, ia adalah akumulasi hal-hal kecil yang sering kali kita remehkan.Well, mau seperti Joe, 22, atau karakter lainnya, film Soul ini worth untuk ditonton bersama beluarga, teman, atau sendirian sekalipun. Sebagai hiburan, selingan, atau bahan renungan. Selamat menonton.

Comments (0)
Add Comment