Mataram, Duta Damai NTB— Festival Lingkungan Hidup sekaligus pemilihan Duta Lingkungan Hidup Angkatan ke-6 digelar. Peserta mencakup seluruh kota dan kabupaten se-NTB. Festival lingkungan hidup yang semula diinisiasi oleh persatuan wartawan Lombok tengah kini melebarkan sayapnya dengan memperluas cakupan peserta. Sebelumnya festival yang dirangkaikan dengan pemilihan duta lingkungan hidup ini hanya berlangsung di kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Perluasan cakupan peserta hingga ketingkat provinsi ini kemudian disambut baik oleh pemprov NTB sebagaimana disampaikan oleh Baiq Eva selaku asisten satu yang mewakili gubernur NTB yang semula dijadwalkan hadir untuk membuka acara.
Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang telah berlangsung selama enam generasi hingga kini dengan menaungi setidaknya 400 anggota duta lingkungan. Uniknya keseluruhan peserta dari ahang pemilihan duta lingkungan ini merupakan perempuan. Kegiatan ini sendiri dicanangkan berisi bakti sosial serta penghijauan di berbagai area yang membutuhkan di berbagai daerah di NTB, salah satunya di Desa Lantan dan penanaman mangrove di Lembar.
Selain itu, festival yang berawal dari keresahan warga ini kemudian oleh persatuan wartawan loteng diambil langkah bersama-sama untuk mulai melakukan penghijauan khususnya di Lombok Tengah. Terjadinya pembalakan liar yang massif atau ilegaloging berimbas pada hilangnya sumber mata air. Sehingga diharapkan melalui perluasan daerah cakupan Duta Lingkungan Hidup ini bisa mendapat dukungan berupa akomodasi serta finansial yang memadai dari Pemprov NTB.
“Selama ini kami mendapat dukungan penuh dari pemerintah kabupaten Lombok tengah. Sekarangkan sudah mencakup provinsi, ya harapan kami pemerintah provinsi mau memberikan dukungan. Kami selama ini kesulitan akomodasi, terutama saat kegiatan penghijauan. Untuk mengangkut ratusan anggota kami ini butuh kendaraan yang kami sewa dengan biaya sendiri”, ungkap Munaki selaku Dewan Pembina Duta lingkungan saat memberikan pengantar acara.
Salah seorang peserta bernama Tia yang berasal dari Universitas Hamzanwadi merasa senang karena berkesempatan untuk mengikuti acara ini. Perempuan yang berasal dari Sakra, Lombok Timur (Lotim) tersebut mengungkapkan bahwa sangat disayangkan jika ajang pemilihan duta lingkungan serta festival lingkungan hidup hanya dilangsungkan di Lombok Tengah saja, mengingat di Kota dan Kabupaten lain di NTB juga memiliki isu lingungkan yang mirip.
“Kan sayang banget kalau penghijauan hanya di Loteng saja. Jadi melalui acara ini kita harus bergerak juga karna di Lotim masih banyak isu lingkungan seputar kebersihan dan sampah” ungkapnya saat ditanyai alasan mengikuti kegiatan ini.
Selain peserta, acara ini juga menghadirkan berbagai narasumber untuk memberikan materi diskusi diantaranya perwakilan dari Dinas Pariwisata Provinsi, Dinas LHK Provinsi , Dirut PDAM, serta perwakilan Portir Indonesia. (Ros)