Badan Nasional Penaggulangan Terorisme (BNPT) Melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten mengajak seluruh pelajar SMA yang ada di provinsi banten untuk bersama-sama mencegah masuknya paham radikalisme dan terorisme yang semakin marak di Indonesia. Hal itu disampaikan dalam webinar Indonesia Tangguh lewat “Diskusi, Workshop dan Lomba Video Pendek Kreatif Indonesia Tangguh” yang diselenggarakan Selasa 27 Juli 2021.
Kegiatan ini dilakukan Via Zoom dari masing-masing lokasi peserta dan melalui live streaming di youtube channel FKPT Center yang diikuti oleh perwakilan pelajar SMA Sederajat. Webinar kali ini menghadirkan beberapa narasumber yang sangat luar biasa yaitu, Inspektur BNPT Catur Imam Pratignyo dan Kabit Pemuda dan Pendidikan FKPT Banten Sholehuddin.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Pembacaan doa. Selanjutnya, dalam sambutannya Ketua FKPT Banten Amas Tadjuddin sangat mengapresiasi kegiatan webinar yang dihadiri oleh seluruh peserta dan tim BNPT.
“isu Covid-19 diprovokasi seolah-olah kesalahan itu terjadi karena negeri dan menimbulkan keresahan di masyarakat yang menjadikan masyarakat menganggap covid adalah konspirasi. Fakta nyata isu covid adalah isu dunia, dan fakta hari ini sudah 2 tahun tidak ada penyelenggaraan ibadah haji di Mekah maupun Madinah akibat covid” Ucapnya.
Sholehuddin sebagai narasumber pertama menegaskan bahwa para pemuda jangan sampai terprovokasi dengan virus radikalisme, pemuda harus memahami agama, budaya, dan bangsa secara utuh agar tidak mudah terpapar virus radikalisme ini. Beliau mengatakan “Salah satu virus yang paling berbahaya dibandingkan virus corona adalah virus radikalisme karena kalau orang sudah terpapar dengan virus radikalisme, endingnya adalah bermusuhan, saling membunuh, saling mengkafirkan”.
Inspektur BNPT Catur Iman Pratignyo menyerukan kepada para pelajar untuk “menyadari bahwa pemuda/pelajar adalah generasi masa depan bangsa, karena itu jangan melakukan hal-hal yang akan merusak masa depan kalian sendiri dan bangsa, sadari bahwa semua paham/ajaran atau materi diskusi yang mengarah pada pengngingkaran terhadap Pancasila dan NKRI harus ditolak lalu dilaporkan kepada sekolah dan pihak berwajib, Kenali segala bentuk penyebaran dan perekrutan kelompok radikal dan terorisme, kenali dan tolak segala bentuk narasi/tulisan/ajakan baik secara intoleransi,melemahkan kebhinekaan, merusak perdamaian masyarakat dan menebarkan kebencian atas golongan atau kelompok tertentu” ujarnya.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang berlangsung dengan semangat para pelajar dalam membuka wawasan mereka tentang dampak dari Radikalisme dan Terorisme. Sebagai akhir dari kegiatan ini dilakukan dengan foto bersama seluruh peserta yang telah hadir dalam kegiatan webinar banten kali ini. (CIP)