Indonesia merupakan negara kesatuan dengan berbagai suku, bermacam ras, dan bahasa. Nusa Tenggara Barat terdiri dari 8 kabupaten dan 2 kota, uniknya meskipun memiliki suku yang sama namun dialek yang berbeda-beda, bisa dibayangkan berapa banyak macam dialek di Nusa Tengagra Barat, khusunya Pulau Lombok yang dijuluki Pulau Seribu Masjid ini.
Memasuki bulan ramadhan 1442, ditengah maraknya ketakutan menghadapi pandemi Covid-19 (virus corona) dengan beberapa mutasinya. Kita di anjurkan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan cara menjaga jarak, menggunakan masker, dan sering mencuci tangan dengan sabun untuk menjaga keamanan dan menghindari terjangkitnya virus mematikan ini. Selain itu, disamping menjaga keamanan saat pandemi, menjaga keimanan juga tidak kalah penting ya teman-teman, terlebih lagi sekarang adalah bulan ramadhan.
Tidak seperti tahun lalu, saat bulan ramadhan, segala aktifitas yang berkerumun tidak diperbolehkan untuk diadakan. Akan tetapi saat ini, beberapa tempat sudah boleh mengadakan kegiatan dengan maksimal peserta tidak boleh lebih dari 100 orang dan selalu mematuhi protokol kesehatan tentunya.
Kita tahu, bahawa ramadhan merupakan bulan suci yang salah satu tujuannya adalah untuk membentuk seseorang menjadi insan muttaqin. Untuk menjadi insan yang bertaqwa, tentu tidak hanya dibutuhkan Ibadah yang bersifat vertikal atau antara hamba dan tuhan, tapi juga ibadah yang bersifat horizontal, atau yang biasa kita kenal dengan hablumminannas. Untuk itu, menjaga keimanan dan keamanan bangsa sebagai bentuk amaliyah Rhamadhan, kita perlu memperhatikan beberapa hal ini pada diri kita untuk ditingkatkan;
1. Silaturrahmi merupakan pengertian dari tali persatuan dan persaudaraan, yang artinya kita harus senantiasa menjaga baik hubungan antar sesama. Selain mempererat persatua, silaturrahmi juga memiliki manfaat lain, salah satunya ialah memperpanjang umur dan melapangkan rezeki. Seperti hadist berikut ini: “Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi,” (HR. Bukhari – Muslim).
2. Toleransi, merupakan hal selanjutnya yang harus kita tanam dan pupuk dalam diri kita. Sikap menghargai sesama menjadi tolak ukur yang penting untuk meningkatkan keimanan kita. Indonesia dengan keberagamannya yang kemudia tercermin dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang meski berbeda-beda namun satu jua. Toleransi sangatlah penting untuk dirwat. Banyak orang gampang menyebut kata ini, namun ketika susah dalam merealisasikannya di kehidupan nyata, banyak orang bahkan tidak mengerti tentang ini. Hal tersebut yang menjadi bahan ajar dan cermin untuk kita terus belajar dan berusaha agar memiliki sikap ini bukan hanya pada tutur, namun juga pada perbuatan.
3. Solidaritas. Setelah mampu memupuk sikap toleran, maka bersamaan dengan itu akan muncul rasa solidaritas. Solidaritas adalah rasa kebersamaan,rasa kesatuan kepentingan, rasa simpati, atau bisa di artikan perasaan atau ungkapan dalam sebuah kelompok yang dibentuk oleh kepentingan bersama. Ini juga tidak kalah penting dengan kedua hal diatas, karena yang satu ini memiliki hal-hal positif yang mampu meningkatkan keimanan kita, selain itu juga mampu menjadi tameng untuk menjaga keamanan bangsa ini.
4. Selalu berprasangka baik, hal ini menjadi kunci utama untuk mendapatkan sebuah kebaikan, karena jika yang kita pikirkan selalu hal yang baik-baik, lalu kemudian kita niatkan juga untuk hal yang baik-baik, maka akan kembali kepada kita dengan bentuk kebaikan yang terbaik. Tidak bisa di elak lagi, siapapun itu, dari agama manapun kita, selalu menjunjung tinggi hal ini. Setiap agama menganjurkan kita untuk terus berbuat yang baik, karena berbuat kejahatan adalah sikap menghianati keyakinan. Untuk itu, teman-teman, kita sangat perlu memiliki ini, untuk membantu kita berjuang melawan hawa nafsu kita, sekaligus membantu kita menjaga keamanan mendahulukan berhusnuzhan (berprasangka baik).
5. Harus memiliki jiwa raga yang sehat dan bahagia. Kita tentu butuh yang namanya asupan kebahagiaan, asupan makanan bergizi untuk kesehatan, dan asupan bacaan dan konten yang memotivasi dan menginspirasi, bukan dengan membaca, melihat, menonton bacaan atau konten yang merugikan, lalu setelahnya tanpa pikir panjang kita mulai membagikannya. Jangan ya teman-teman, usahakan kita membagikan sesuatu yang bernilai positif.
Ilustrasi : Lalu Ade