Malang – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Universitas Brawijaya gelar penandatanganan perjanjian kerjasama pada Kamis 18 Agustus 2022.
Kerjasama ini merupakan implementasi dari konsep pentahelix atau kerja sama multipihak dalam penanggulangan terorisme.
Penandatanganan dilakukan oleh sekretaris utama BNPT Mayjen TNI Dedi Sambowo dan Wakil Rektor Universitas Brawijaya Muhammad Syaiful Jati.
Dalam arahannya, Komjen Pol Boy Rafli Amar sampaikan apresiasinya terhadap Sinergi yang telah terjalin. Beliau juga sampaikan pentingnya melindungi para mahasiswa dari paparan radikalisme terorisme.
“Kami sangat berterima kasih dengan Bapak Rektor Universitas Brawijaya yang diwakili oleh Bapak Prof Sasmito yang tentunya kami juga sangat konsen untuk bisa melakukan upaya-upaya pencegahan, program-program pencegahan di lingkungan kampus,” Ucap Boy Rafli Amar.
“Jadi kami dengan tangan terbuka dengan seluruh civitas akademika untuk Bagaimana mencari solusi yang terbaik Bagaimana melaksanakan program-program yang terbaik karena di Universitas Brawijaya tentu di didik puluhan ribu warga negara Indonesia dan bangsa-bangsa asing, mahasiswa asing yang tentu harus kita proteksi dari sisi pengaruh pemahaman-pemahaman ideologi radikal yang mengarah kepada terorisme” lanjut Boy Rafli Amar.
Selain melakukan penandatanganan dan perjanjian kerja sama, kepala BNPT juga berikan materi paparan terkait penguatan wawasan kebangsaan yang bertujuan sebagai langkah strategis dalam menanggulangi radikalisme di lingkungan kampus.
Mewakili Rektor, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Internasionalisasi, Prof. Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, M.S., mengatakan tantangan generasi muda di masa yang akan datang tidaklah sederhana. Kerja sama dengan BNPT menjadi langkah yang strategis dalam menyiapkan anak didik Universitas Brawijaya untuk membangun Indonesia.
“Tantangan ke depan tidak sederhana, tidak hanya terjadi perang fisik tetapi juga ideologis. Potensi ini sangat penting untuk kita ketahui karena ini tanggung jawab bersama membangun negeri ini untuk mencapai negara yang adil dan makmur,” kata Sasmito.
Kedepannya Universitas Brawijaya diharapkan dapat terus menciptakan generasi muda yang menjiwai nilai-nilai Pancasila demi menyongsong Indonesia emas 2045. (CIP)