free page hit counter

Narmada—Peringati Hari Perdamaian Internasional, sekumpulan pemuda perpanjangan tangan dari Badan Nasional Penanggulan Terorisme, Duta Damai NTB menggelar acara bertajuk Harmony Pandamai bersama Komunitas Literasi, Kampoeng Baca Pelangi pada Minggu (20/09/20).

Kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19. Duta Damai NTB membagikan faceshield dan menyediakan hand sanitizer untuk peserta di lokasi acara. Selain itu, kegiatan yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat ini dikawal oleh Bhabinkamtibmas Dusun Merce Timur, Bapak Firman J. E. Dan Babinsa dan Bapak Saeful.

Sebelumnya Marching Band MA NW Mercamada telah ditabuh sebagai penanda acara akan dimulai, juga dilakukan live mural pada tembok sepanjang 13 meter oleh beberapa komunitas, seperti Erkaem, Tastura Art Community, Pena Lombok, Skala Colony, Sakart, Senine  dan Lombok Doodle Art. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan, dan pelepasan merpati secara serentak oleh tokoh masyarakat, ketua panitia acara, dan founder Kampoeng Baca Pelangi. Ada juga penampilan pantomim dari Mime Lombok yang menghipnotis para penonton.

Animo para peserta, terutama anak-anak sangat terlihat jelas pada acara Harmony Pandamai ini, hal tersebut membuat barisan peserta mengular di sepanjang jalan lokasi acara. Kendati demikian, seluruh peserta tetap tertib dan mematuhi protokol kesehatan. Peserta yang didominasi anak-anak tersebut sangat antusias dan menikmati seluruh rangkaian acara.

Pesan-pesan damai disampaikan melalui kegiatan mewarnai bersama yang bertema toleransi dan perdamaian. Apresiasi kepada peserta mewarnai ditunjukkan dengan pemberian bingkisan dan foto hasil karya di atas panggung.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan ikrar damai yang merupakan rutinitas Duta Damai NTB setiap melakukan kegiatan bersama. Pembacaan ikrar damai dilakukan oleh Rohani Inta Dewi dan Abdul Rajab selaku perwakilan dari Duta Damai NTB. Pembacaan puisi, monolog, dan pentas musik menjadi rentetan acara selanjutnya. Harmony Pandamai ditutup dengan Screening film bersama dengan komunitas bernama Fikers Project.

Sebagai penutup, Ketua Panitia Harmony Pandamai, Chole mengungkapkan harapannya, “semoga setelah acara kemarin Kampoeng Baca Pelangi bisa menjadi trigger untuk kampung-kampong lain bahwa pentingnya kesenian & kebudayaan bisa menyatukan yang berbeda warna.” Harapan kedua semoga acara ini bisa menjadi jembatan untuk bersilaturahmi antar komunitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *