free page hit counter

Santong, KLU- Ikatan Mahasiswa Desa Santong (IMDS) yang resmi terbentuk tahun lalu, tidak hanya berdiam diri dalam kondisi yang serba terbatas karena pandemi. Untuk menghidupkan semangat nasionalisme dan kreativitas desa, IMDS ajak masyarakat di 14 dusun desa Santong untuk berpartisipasi dalam kegiatan bertajuk Santong ACC (Active, Creative, and Clean Up). Kegiatan yang melombakan dusun-dusun ini dilaksanakan sejak awal Agustus hingga pertengahan bulan. Terdapat 4 kriteria utama dalam lomba tersebut, yaitu kebersihan, keamanan, kreativitas, dan fasilitas umum. Lomba ini juga bertujuan untuk mengajak masyarakat agar selalu sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan, agar terhindar dari berbagai permasalahan termasuk wabah penyakit seperti Demam Berdarah.

IMDS menggandeng KKN UIN Mataram Desa Santong sebagai partner di seluruh dusun di Desa Santong untuk melakukan survei mingguan. Kegiatan ini juga melibatkan Kepala Desa Santong, Kepala Puskesmas Santong, Founder Opinight, Bhabinkamtibmas, dan Ketua Remaja Bajang Patuh Desa Sesait sebagai dewan juri dalam lomba tersebut. Survei final dilakukan pada Sabtu – 15 Agustus oleh seluruh dewan juri, masing-masing menilai dusun sesuai bidangnya. Survei final dimulai dari Dusun Santong Tengah dan Berakhir di Dusun Suka Damai. Iring-iringan para juri disambut hangat oleh masyarakat yang menunggu di pinggir jalan sembari melambaikan tangan.

Masyarakat terlihat sangat antusias dengan adanya perlombaan ini, animonya terlihat jelas  dalam menyukseskan acara ini dengan cara turut memberi dukungan dalam bentuk dana dan solidaritasnya di masing-masing dusun. Salah satu warga Dusun Subak Sepulu, Bapak Ade mengatakan, “acara ini memang sangat membangkitkan jiwa nasionalisme masyarakat di masa sulit ini tergerak, selain itu kekompakan yang ditunjukkan masyarakat untuk memperindah dusun masing-masing menunjukkan bahwa mahasiswa mampu mengerahkan masyarakat. Hal itu menjadi prestasi sendiri bagi organisasi yang belum lama terbentuk. “

Ketua Panitia Santong ACC, Habib Sulthon menyampaikan kendala-kendala dalam mengadakan kegiatan ini, diantaranya minimnya budget dan adanya dusun yang kurang kooperatif dalam mengikuti lomba ini. Tetapi semuanya tak jadi masalah mengingat seluruh anggota IMDS bekerja sama untuk menyukseskan acara tersebut. Bagi Habib, “Santong ACC merupakan awal pergerakan masyarakat Desa Santong, semoga di masa yang akan datang desa ini tetap menjadi ACC (Active, Creative, dan Clean Up) walau tanpa ada acara tertentu.”

Pengumuman lomba Santong ACC dilakukan di Aula Kantor Desa Santong pada Selasa 18/08/2020. Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan masing-masing dusun dengan tetap mengedepankan Protap Covid-19. Santong ACC dimenangkan oleh Dusun Mekar Sari, Santong Tengah dan Santong Barat. Ketiga dusun tersebut memenuhi 3 kriteria utama yang dilombakan. Pemanfaatan sampah-sampah plastik dan selipan pesan edukatif mengenai jenis-jenis sampah plastik dan masa terurainya, memberi nilai tambah yang cukup besar pada Dusun Mekar Sari. Gapura-gapura semi permanen yang dibuat dari bambu juga turut mempercantik gerbang masuk di setiap dusun pemenang lomba tersebut.

Pada pengumuman tersebut juga diberikan penghargaan pada dua orang panitia terbaik Santong ACC karena, telah berdedikasi memberikan waktu dan tenaganya secara maksimal. Aini dan Abdoludin, mahasiswa Universitas Mataram dan Universitas Teknologi Mataram yang menjadi peraih penghargaan tersebut merasa senang dan tidak menyangka akan ada penganugerahan seperti itu. Setelah seluruh rangkaian acara selesai, acara tersebut ditutup dengan penyerahan hadiah pada dusun-dusun pemenang lomba dan sesi foto bersama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *